Berawal dari Permusuhan menjadi Persahabatan
Karya : Indah
Iriani
Pagi yang cerah ini membangunkan poppy lebih cepat dari biasanya. Poppy terbangun
dari tidurnya dan tanpa berpikir panjang dia langsung bergegas mandi. Dia tidak
mau datang terlambat kesekolah untuk kedua kalinya. Karena tidak mau terlambat,
poppy pun lupa untuk sarapan. Sang mama pun menegurnya dan mengajaknya untuk sarapan.
“Iya, ma. Tapi, Poppy takut ntar telat lagi.”jawab Poppy
bingung.
“Sarapan sebentar. Masih juga jam segini, masa telat.
Sudah makan dulu sana, biar nanti mama suruh pak amir anter kamu kesekolah biar
gak telat.”ujar mama.
Poppy pun menuruti permintaan mamanya. Dia pun sarapan.
Dan tak henti-hentinya Poppy memandangi
jam dinding yang berada diruang
makan. Selesai sarapan poppy pun dengan cepat mengambil tasnya, berpamitan
dengan mamanya. Kemudian, Poppy memanggil pak amir supirnya. Dan Poppy pun
berangkat kesekolah.
“Poppy pergi ya ma. Assalamu’alaikum.”Pamit Poppy kepada
mama.
“Wa’alaikumsalam. Hati-hati ya sayang.”jawab mama.
Tidak lama kemudian, mobil Poppy mogok ditengah jalan.
Poppy pun terkejut dan kesal. Dia yakin hari ini pasti dia datang terlambat
lagi.
“lho, pak kenapa berhenti ?”Tanya Poppy bingung
“Iya, non. Maaf,sepertinya mobilnya mogok.”jawab pak Amir
“Mogok ? Aduh, bagaimana ini.”ujar Poppy terkejut
Tanpa berpikir panjang Poppy pun keluar dari mobilnya.
Dan Poppy pun langsung menyetop taksi yang lewat. Poppy pun sama sekali tidak
memikirkan pak Amir dengan mobilnya yang mogok itu. Pak Amir pun bingung. Dan
meminta bantuan orang sekitar.
Sesampai disekolah, Poppy lemas. Karena dugaannya benar,
ternyata hari ini dia telat lagi. Perasaan Poppy pun mulai tdak enak. Poppy pun
melihat ke belakang. Dan dibelakang Poppy ada Aditya yaitu teman satu sekolahnya.
Inilah yang menyebabkan Poppy takut sekali terlambat kesekolah. Karena, dia
paling males bertemu dengan Aditya. Poppy tidak suka melihat Aditya karena
Aditya itu menyebalkan menurutnya. Setelah sebal melihat Aditya yang berada
tidak jauh dibelakangnya, Poppy pun langsung pergi dan berjalan begitu cepat.
Kemudian, Aditya memanggilnya. Dan Poppy pun berhenti.
“Hey, kau. Kenapa setiap kali aku terlambat, kau selalu
ada?”Tanya Aditya dengan nada yang menyebalkan.
Poppy terlihat agak kesal mendengar pertanyaan dari
Aditya. Tapi, Poppy hanya diam saja. Aditya pun berbicara dengannya lagi.
“Jangan bilang kau ini terlambat hanya ingin
melihatku.”Tanya Aditya dengan pedenya.
“Apa kau bilang? Kau ini bermimpi ya. Tidak mungkin aku
terlambat hanya ingin melihatmu. Hey, kau pikir kau ini siapa?!”jawab Poppy
dengan kesal.
“Sudahlah, akui saja. Kau tidak perlu malu, semua para
gadis yang ada disini semuanya seperti itu.”kata Aditya dengan pedenya lagi.
“Hey, dengar ya. Tidak semua gadis yang ada disini
seperti itu. Kau tau melihatmu saja aku sudah ingin muntah.”kata Poppy kesal
“Yasudahlah, tidak ada gunanya berbicara denganmu.
Membuang waktuku saja.”kata Aditya
dengan santai.
“Apa kau bilang ? Dasar menyebalkan.”ujar Poppy dalam
hati.
Setelah bebas dari hukuman, Poppy pun berjalan dengan
cepat menuju kelas. Didalam kelas, Poppy sangat kesal mengingat kejadian pada
saat dia telat tadi. Karena kesalnya Poppy komat-kamit seperti mbah dukun baca
mantra.
“Menyebalkan..menyebalkan..menyebalkan.”Ujar Poppy dalam
hati
Nadia dan Vega pun heran melihat Poppy seperti itu. Nadia
dan Vega adalah sahabatnya Poppy. Para sahabatnya pun langsung menegurnya.
“Kau ini kenapa ?”Tanya Nadia penasaran.
Poppy pun terkejut mendengar pertanyaan dari Nadia yang
tiba-tiba menghampirinya.
“Ti..tidak. Aku tidak apa-apa.”jawab Poppy.
“Sudahlah kau jangan bohong pada kami. Sebenernya kau ini
kenapa ?”Tanya Nadia lagi.
“Sepertinya kau tadi terlambat bersama Aditya lagi ya
?”sambung Vega.
“Iya, menyebalkan.”jawab Poppy dengan nada kesal.
“Dia mengganggumu lagi? Sebaiknya tidak usah dihiraukan.
Dia itu sedikit gila.”ujar Vega.
“Enak saja kau bilang dia gila. Dia tidak gila, mungkin
kau yang gila.”ujar Nadia.
“Kenapa kau ini? Kenapa jadi aku yang kau bilang
gila?”tanya Vega kesal.
“Lelaki setampan itu kau bilang gila? Kau ini benar-benar
aneh.”jawab Nadia.
Mendengar ucapan Nadia itu membuat Vega merasa orang yang
paling bodoh sedunia. Vega pun bengong dan menggaruk-garuk kepalanya.
“Ya Allah, temanku ini benar-benar sudah gila.”kata Vega
dengan pelan.
“Heh, aku mendengar itu.”Nadia melihat Vega dengan kesal.
“Kalian ini kenapa ? Membuatku tambah pusing saja.”kata
Poppy marah.
Poppy pun pergi meninggalkan Nadia dan Vega begitu saja.
“Poppy, kau mau kemana ?”Tanya Vega bingung.
“Semua ini ulahmu.”jawab Nadia.
Vega hanya diam dan pergi menyusul Poppy. Nadia pun ikut
bersama Vega menyusul Poppy. Mereka pun jalan menuju kantin dan menemui Poppy.
Pada jam istirahat, Aditya bersama temannya pun seperti
biasanya berkumpul dikantin. Dan seperti biasa para gadis disekolahnya, kalau
melihatnya langsung terpesona. Pada saat Aditya berjalan menuju kantin, para
gadis pun tersenyum melihatnya. Tetapi, Aditya
sama sekali tidak membalas senyum mereka. Dan sebaliknya, Ricky
sahabatnya Aditya yang membalas senyum para gadis dengan berkata “Haaai…”dan
melambaikan tangannya. Kata-kata yang keluar dari mulut Ricky mengacaukan semuanya.
Senyuman para gadis berubah seketika, seakan bunga yang ada disekitar layu
semuanya. Melihat semua itu muka Ricky pun berubah menjadi kesal. Seperti buah
yang terlihat segar dan manis yang berubah menjadi busuk.
Mereka pun sampai dikantin. Melihat Aditya, selera makan
Poppy jadi hilang. Dan Poppy berhenti makan karena dia malas melihat Aditya
yang berada dikantin. Dan kebetulan posisi duduknya itu berdekatan dengan
Poppy.
“Huh..dia lagi.”kata Poppy dengan nada pelan.
Aditya yang tidak sengaja melihat Poppy pun langsung
menghampirinya.
“Kau lagi rupanya. Kau tidak bosan mengikuti ku terus?”Tanya
Aditya.
Poppy yang terkejut mendengar pertanyaan Aditya. Poppy
pun menjawabnya dengan sedikit agak kesal.
“Yang mengikutimu siapa? Kau ini benar-benar bodoh ya.
Kau tidak lihat aku yang terlebih dahulu berada disini?”jawab Poppy.
“Itu bukan urusanku. Yang ku tahu kau selalu ada dimana
pun aku berada.”kata Aditya dengan menaikkan alis matanya sebelah.
Pada saat Poppy ingin berbicara, Aditya pun kemudian
berbicara lagi.
“Kau..” perkataan Poppy dipotong oleh Aditya.
“Ah, sudahlah. Lebih baik aku pergi saja. Berbicara
denganmu itu hanya membuang waktu ku saja”ujar Aditya lalu pergi.
Poppy hanya diam. Dan kali ini Poppy benar-benar sangat
kesal. Wajah Poppy pun menjadi seperti jeruk purut. Vega yang melihat Poppy
seperti itu langsung menenangkannya. Sedangkan Nadia begitu sedih melihat
Aditya pergi. Nadia pun memanggil Aditya. Mendengar panggilan Nadia, Aditya
berhenti dan menoleh kebelakang. Melihat Aditya yang menoleh ke belakang, Nadia
langsung melambaikan tangannya dan tersenyum malu. Aditya membalas senyumnya,
tapi hanya senyum kecil. Hal itu membuat Vega bengong dan memasang wajah yang
bodoh.
“Aku curiga denganmu,”kata Vega kepada Nadia.
“Kenapa?”jawab Nadia bingung.
“Sepertinya, kau ini benar-benar sudah gila. Apa kau mau
aku temani ke rumah sakit?” Tanya Vega.
“Rumah sakit apa?”Tanya Nadia dengan lugunya.
“Rumah sakit jiwa. Kau tahu, aku khawatir melihatmu.”ujar
Vega.
“Heh, kau ini.”kata Nadia kesal.
“Sudahlah, kalian ini bisa tidak kalau tidak membahas
Aditya.”Tanya Poppy kesal.
Nadia dan Vega pun hanya diam. Beberapa menit kemudian
bel berbunyi, menandakan jam istirahat selesai. Mereka pun langsung menuju
kelas.
Dan tak lama kemudian, bel berbunyi menandakan waktunya
pulang. Poppy dan para sahabatnya pulang menuju kerumah mereka masing-masing.
Begitu juga dengan Aditya dan sahabatnya. Sesampai dirumah mereka langsung
pergi ke kamar tidur, untuk beristirahat.
Pada saat malam, Poppy menyelesaikan tugasnya tidak sampai
larut malam. Dia tidak mau kalau besok terlambat lagi pergi ke sekolah. Selesai
mengerjakan tugasnya, Poppy pun tidur. Begitu juga dengan yang lainnya.
Keesokan harinya..
SELASA
Pada saat adzan subuh berkumandang, Poppy pun terbangun
dari tidurnya. Mamanya, mengetuk pintu kamar Poppy untuk mengingatkan Poppy
sholat subuh.
“Poppy, jangan lupa sholat ya! Sudah adzan.”suruh mama.
“Iya ma. Poppy sholat.”jawab Poppy.
Selesai sholat Poppy segera mandi dan langsung sarapan
seperti biasanya. Kali ini Poppy benar-benar
tidak ingin terlambat lagi. Poppy pun pergi dengan cepat. Sesampai disekolah
Poppy tersenyum bahagia. Karena hari ini dia tidak datang terlambat lagi.
Berbeda dengan Aditya. Aditya hari ini datang terlambat lagi karena bangunnya
kesiangan.
Pada saat Poppy keluar kelas, tidak sengaja dia melihat
Aditya yang dihukum. Aditya dihukum dilapangan dan disuruh membersihkan
lapangan. Lapangan sekolahnya kotor, penuh sampah dedaunan. Melihat itu Poppy
pun tersenyum. Tak lama Aditya sadar, dan langsung menoleh kearah Poppy. Pada
saat Aditya menoleh ke arahnya, Poppy pun langsung meliahat kearah lain seakan
tidak terjadi sesuatu. Aditya melihat
Poppy dengan tatapan sinis. Kemudian, Poppy melihat lagi dan kemudian pergi.
Pada jam istirahat, Aditya pun bebas dari hukumannya. Dia
berjalan menuju kantin, dan tidak disengaja dia menabrak Poppy. Poppy pun
terjatuh.
“Bruuk..”suara Poppy terjatuh.
“Heh, kau ini bisa lihat tidak ?”Tanya Poppy.
“Sudah, tidak usah banyak bicara. Mau aku bantu.”jawab
Aditya dan mengulurkan tangannya ke Poppy.
Poppy pun memberi tangannya yang mau ditolong oleh
Aditya. Tetapi, Aditya tidak benar-benar mau membantu Poppy.
“Sepertinya, kau tidak membutuhkan bantuanku.”kata Aditya
membuat Poppy kesal.
Mendengar itu Poppy langsung memandang sinis Aditya. Dan
Poppy pun marah.
“Kau ini benar-benar keterlaluan. Menyebalkan, kau yang
telah menabrak ku. Dan sekarang kau pergi begitu saja.”Poppy marah.
“Haha… kau ini, terlihat lucu kalau seperti itu.
Sudahlah, tidak perlu marah-marah begitu.”kata Aditya dengan santai.
Tiba-tiba Poppy mendekat, dan menyiramkan minuman yang
ada ditangannya itu ke wajah Aditya. Lalu Poppy tersenyum dan kemudian tertawa
puas.
“Hahahahaha…”tawa Poppy.
“(tersenyum) ini lebih lucu.”sambung Poppy lagi dan
langsung pergi meninggalkan Aditya.
Aditya hanya diam, tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia
pun langsung membersihkan wajahnya. Semua teman-temannya yang berada pada saat
kejadian pun tertawa.
Pada saat pulang sekolah, Poppy menunggu pak Amir
menjemputnya. Aditya pun lewat di depannya. Poppy senyum mengingat kejadian
tadi. Aditya melihatnya sinis karena kesal dengan kejadian tadi.
“Kenapa kau? Kau kira, kau ini terlihat manis kalau
tersenyum seperti itu ?”ledek Aditya.
Senyum di wajah Poppy hilang ketika mendengar ucapan Aditya.
“Bukan urusanmu!”jawab Poppy.
Mendengar ucapan Poppy, Aditya pun pulang. Dan tidak lama
kemudian Poppy pun pulang. Sesampai dirumah, seperti biasa Poppy langsung
istirahat.
Hari pun sudah malam. Malam ini Poppy sulit untuk tidur.
Begitu juga dengan Aditya. Aditya memikirkan bagaimana caranya agar besok dia
tidak terlambat lagi.
“Huh.. bagaimana ya caranya agar tidak terlambat
lagi.”Tanya Aditya dalam hati.
“Pasang saja alarm. Buat saja setiap 5 menit berbunyi,
pasti bisa bangun cepat. Haha.. aku ini memang pintar.”katanya lagi dalam hati.
Rabu
Pagi ini Aditya bangun pagi sekali. Dan dia pun langsung
pergi mandi kemudian sarapan. Tapi, dia bingung sepertinya ada yang kelupaan.
Dia pun sadar kalau dia lupa untuk sholat.
“Astaghfirullah, kenapa aku bisa lupa ?”
“Ya allah, ampun kan lah dosaku ini.”
Aditya tidak sadar bahwa dia selalu seperti ini kalau
pagi hari. Kata-kata yang diucapkan selalu sama.
“Sepertinya, hal ini sudah pernah ku alami.”tanyanya
dalam hati.
“Mungkin perasaanku saja.”
Sampai disekolah Aditya merasa senang. Karena hari ini
dia tidak terlambat datang ke sekolah. Tidak lama kemudian datanglah Poppy.
Para sahabatnya, menghampiri Poppy.
“Poppy, kau tau. Aditya hari ini lebih cepat datangnya
daripada kau.”Vega memberitahu.
“Mungkin dia sudah lelah, dengan hukumannya sehari-hari.
Sudahlah, itu bukan urusanku.”jawab Poppy.
“Mungkin, dia tidak tega melihatku sedih.”sambung Nadia.
“Melihatmu sedih? Maksudmu, dia tidak tega melihatmu
gila.”jawab Vega
“Bukan, kau kan tahu kalau aku selalu sedih melihatnya
dihukum.”jawab Nadia.
“Ya sudahlah, terserah kau saja.”jawab Vega agak malas.
Bel menandakan masuk kelas pun berbunyi. Pada saat jam
belajar, Ricky tertidur. Aditya berusaha membangunkannya.
“Ricky, kau ini kenapa? Ayo bangun!” Aditya mencoba membangunkan.
“Jangan kau pikir ini kamarmu ya. Ayo bangun!”
Karena sulit sekali untuk membangunkan Ricky, Aditya pun
memijak kaki Ricky dengan kuat.
“AAAAAWWW…”teriak Ricky.
Mendengar teriakan Ricky, yang lain pun langsung
memandang ke arah Ricky.
“Ricky, keluar kelas !” perintah guru.
“CEPATT !!”perintah gurunya lagi.
Ricky pun keluar kelas. Dia berdiri diluar dan kemudian
dia duduk melanjutkan tidurnya.
Bel menandakan pulang pun berbunyi. Aditya dan sahabatnya
pun pulang ke rumah. Tapi, beda dengan Poppy yang tidak langsung pulang. Karena
Poppy mau pergi ke toko buku.
Dirumah, Aditya sendirian. Karena orangtuanya sedang
pergi. Tidak lama setelah pulang sekolah Ricky pun menelponnya. Dan mengajaknya
pergi untuk bermain futsal. Tanpa berpikir panjang, Aditya pun menerima ajakan
Ricky. Mereka pun langsung menuju ke tempat bermain futsal.
Poppy yang tadinya pergi ke toko buku. Akhirnya pulang
karena sudah dapat buku yang dia cari. Poppy pun menunggu pak Amir
menjemputnya. Tidak sengaja Poppy melihat ke arah seorang ibu yang mau
tertabrak. Poppy pun lari dan berteriak.
“Awaaaaass..”teriak Poppy.
Poppy dan ibu tadi pun terjatuh. Tangan ibu itu terluka
karena terserempet dan ibu itu pun tidak sadarkan diri. Kepala Poppy pun
berdarah karena terbentur. Tapi, Poppy terlihat baik-baik saja. Poppy yang
kaget melihat ibu yang ditolongnya tidak sadarkan diri. Dia pun langsung
membawa ibu itu ke rumah sakit. Tapi, Poppy tidak bisa menunggu lama karena dia
harus pulang. Kemudian, Poppy pun pulang setelah dia membayar semua biaya
pengobatan.
KAMIS
Kamis pagi ini, Poppy tidak begitu cepat datang ke
sekolah. Karena peristiwa kemarin yang membuat kepalanya terbentur. Nadia dan
Vega terkejut melihat kening Poppy yang dibalut.
“Kau tidak apa-apa?”Tanya Nadia.
“Kenapa keningmu seperti ini?”Tanya Vega khawatir.
“Hanya kecelakaan kecil. Sudah, aku tidak apa-apa.”jawab Poppy.
Jam istirahat pun tiba. Aditya yang tidak sengaja melihat
kea rah Poppy pun bertanya.
“Kenapa dengan kening mu itu?”Tanya Aditya.
“Bukan urusanmu.”jawab Poppy dan langsung pergi.
“Ya sudah.”kata Aditya pelan.
Setelah beberapa lama hari terlewati. Tibalah hari
minggu.
MINGGU
Aditya dan keluarganya pergi makan siang diluar. Mereka
pergi ke resto Jepang. Ternyata, disana juga ada Poppy. Tetapi, Poppy sudah
selesai makan dan langsung pulang. Mama Aditya yang melihat Poppy langsung
memanggil. Aditya pun heran dan bertanya.
“Siapa ma ?”Tanya Aditya penasaran.
“Itu, mama melihat gadis yang menolong mama pada saat
kecelakaan. Mama, belum sempat mengucapkan terima kasih. Karena mama pada saat
itu tidak sadarkan diri.”jawab mama.
Aditya pun langsung berlari setelah mendengarkan jawaban
mamanya. Aditya berlari ke arah yang ditunjuk oleh mamanya. Tapi, gadis itu
sudah berada dalam mobil. Dengan penasaran Aditya terus memandangi gadis itu.
Dan ternyata gadis itu adalah Poppy. Aditya pun terkejut melihat itu.
“Jadi, Poppy yang telah menolong ibuku?”ujar dalam hati.
Malam pun datang. Aditya masih memikirkan Poppy. Aditya
berpikir bahwa Poppy adalah gadis yang baik. Dia merasa menyesal dengan
perbuatannya selama ini yang telah membuat Poppy kesal. Tak lama pun kemudian
Aditya tidur.
SENIN
Pagi yang cerah ini Aditya bangun pagi sekali. Untuk kali
ini dia tidak lupa untuk sholat subuh. Setelah sholat dia berdoa agar dia bisa
telat bareng Poppy lagi. Dan disitulah rencananya dia ingin meminta maaf.
Sebenernya, hari ini Aditya cepat datangnya. Tetapi, dia
menunggu Poppy dan berharap Poppy telat. Agar telat bersama. Dan keberuntungan
datang pada Aditya hari ini. Poppy pun datang terlambat.
“Yeeee..Yuhuuuu”teriak Aditya kegirangan.
Poppy melihat ke belakang dan dia melihat Aditya. Dia pun
langsung memegangi keningnya dan menghela nafasnya. Hukuman kali ini adalah
menyapu halaman sekolah. Dengan muka yang lelah Poppy pun mulai menyapu. Poppy
Tidak sengaja menoleh ke arah Aditya dan
dilihatnya Aditya tersenyum kepadanya. Poppy yang heran langsung pergi begitu
saja. Aditya pun mengikutinya.
Bel menandakan istirahat pun berbunyi. Dan hukuman pun
selesai. Nadia dan Vega menghampiri Poppy.
“Kenapa kau terlambat lagi?”Tanya Vega.
“Tidak tahu, hari ini aneh.”jawab Poppy.
Pada saat Poppy asyik berbicara dengan sahabatnya. Aditya
pun lewat dan tersenyum kepada Poppy. Poppy pun yang melihatnya bingung dan
merasa aneh. Dan bukannya Poppy yang membalas senyum Aditya. Tetapi, malah
Nadia yang membalas senyum Aditya.
“Hey, yang senyum dengan mu itu siapa?”Tanya Vega heran.
“Kau tidak lihat, Aditya dari tadi senyum padaku.”tanya
Nadia.
“Tidak, yang kulihat dari tadi Aditya tersenyum kepada
Poppy.”jawab Vega.
“Ada hubungan apa kau dengan Aditya?”Tanya Nadia kepada
Poppy.
“Tidak ada, kau ini bicara apa ?”jawab Poppy.
“Mungkin saja dia sudah berubah.”ujar Vega.
“Ntahlah, aku tidak tahu.”kata Poppy lalu pergi.
Setelah beberapa jam kemudian. Bel pun bebunyi menandakan
waktunya pulang. Seperti biasa Poppy menunggu pak Amir menjemputnya. Tapi, kali
ini pak Amir lama sekali untuk menjemput Poppy. Beberapa menit kemudian, Aditya
lewat dengan sepeda motornya. Aditya langsung berhenti karena melihat Poppy
sendirian menunggu jemputan.
“Kau belum dijemput? Pulang saja denganku. Tenang saja,
aku akan mengantarkanmu sampai rumah.”kata Aditya menawarkan tumpangan kepada
Poppy.
“Tidak usah.”jawab Poppy singkat.
“Benar? Kau yakin? Sudah sore begini kau masih mau disini
sendiri. Sudah ayo naik saja.”Aditya mencoba menawarkan lagi.
Poppy pun melihat jamnya. Dan ternyata sudah sore sekali.
Poppy pun menerima tawaran dari Aditya. Mereka pun pulang.
Setiba dirumah Poppy.
“Terimakasih”ucap Poppy kepada Aditya.
Aditya hanya tersenyum dan berkata “Maaf.”
Mendengar ucapan itu, Poppy pun langsung menoleh ke
belakang dan tersenyum. Kemudian, Aditya berkata lagi.
“Aku juga ingin mengucapkan terimakasih kepadamu.
Terimakasih..”ucap Aditya.
Poppy hanya diam dan bingung.
“Aku berterimakasih, karena kau telah menolong
ibuku.”ucap Aditya lagi.
“Ibu?”ucap Poppy bingung.
Kemudian Aditya tersenyum dan pulang. Lalu tiba-tiba
Poppy teringat pada kejadian kecelakaan itu.
“Jadi…”ucap Poppy dalam hati.
SELASA
Poppy pagi ini datang cepat. Karena ingin bertemu dengan
Aditya. Tidak lama kemudian Aditya pun datang.
“Aditya.”panggil Poppy.
Mendenagr itu Aditya pun berhenti.
“Kau? ada apa?”Tanya Aditya.
“Apa benar itu ibumu?”Tanya Poppy.
“Kenapa kau bertanya seperti itu.”Tanya Aditya lagi.
“Kalau benar itu ibumu. Bagaimana dengan keadaannya
sekarang?”Tanya Poppy khawatir.
“Ibuku baik-baik saja. Kau belum menjawab ucapanku
kemarin.”
“Apa? Ucapan yang mana?”Tanya Poppy.
“Maaf. Aku meminta maaf padamu. Kau mau memaafkanku?”Tanya
Aditya berharap dimaafkan oleh Poppy.
“Haha... ternyata itu. Iya, aku sudah memaafkanmu. Tenang
saja.”jawab Poppy.
“Alhamdulillah. Terimakasih aku senang sekali
mendengarnya.”ucap Aditya.
Lalu mereka pun berjalan berdua menuju ke kelas
masing-masing.
Pada jam istirahat mereka berdua pun bertemu dikantin.
“Aku boleh duduk disini?”Tanya Aditya.
“Eh, kau mengagetkan saja. Iya, duduk saja.”jawab Poppy.
“Aku ingin bertanya padamu.”ucap Aditya.
“Apa?”ucap Poppy
“Sekarang kau menganggapku sebagai apa?”Tanya Aditya.
“Teman.”jawaban singkat dari Poppy.
“Kau hanya menganggapku teman?”Tanya Aditya lagi
Kemudian, tiba-tiba Poppy mengulurkan tangannya dan
berkata “sahabat”
“Sahabat?”Tanya Poppy dengan mengulurkan tangannya.
Dan Aditya pun tersenyum lalu menjabat tangan Poppy.
Dan akhirnya, mereka pun bersahabat. Dari situ mereka
sering ke kantin bareng, berangkat sekolah bareng. Dan selalu bersahabat
selamanya.
TAMAT

bagus,,,,baca juga cerpen aku yyaa,,,,soalnya aku orang baru di dunia blogg,,hhheheheheheh
BalasHapussalam persahabatan...