Namanya Juga SMA
Karya : Iin Afrina
Brukk!! Hyera tidak sengaja menabrak anak yang berdiri di depannya. Hyera
pergi saja dan tidak peduli dengan anak tadi.
“Hei! Kau ini sudah menabrakku,
malah pergi saja! Tidak bisa minta maaf ya?” ujar anak tadi, ia bernama Ilwoo.
“Kenapa harus minta maaf, aku tidak
salah apa-apa. Aku tidak akan menabrakmu, jika kau tidak berdiri seenaknya di
koridor dan menghalangi jalanku,” ujar Hyera dengan muka tanpa ekspresi.
“Hei kau ini anak baru ya! Tidak tau
siapa kita, berani sekali berbicara seperti itu dengan ku!” ujar Ilwoo.
“Kalau iya kenapa? Kau keberatan?”
ujar Hyera dan ia pun pergi meninggalkan Ilwoo dan teman-temannya.
“Hei kau!” ujar Ilwoo.
“Sudahlah, dia itu anak baru, nanti
juga dia akan menyesal karna telah berbuat seperti itu pada kita,” ujar Yisoo.
Teeeet, waktunya istirahat. Hyera hanya duduk di kursi sendirian. Jihyun
datang dan menemani Hyera.
“Hai Hyera, kenalkan aku Jihyun. Oh
ya, kau pindahan dari mana?” ujar Jihyun.
“Aku pindahan dari Ausi,” ujar
Hyera.
“Apa kau tinggal di sana? Lalu
kenapa bisa bahasa Indonesiamu lancar sekali?” tanya Jihyun.
“Tidak, aku hanya 3 bulan disana. Papa
dan Mama ku hanya bertugas di sana. Aku boleh tau, kenapa mereka yang disana
itu dikerumuni cewek-cewek begitu?” tanya Hyera.
“Oh mereka. Lihat, cowok yang duduk
di kursi sambil menaikkan kakinya itu
namanya Ilwoo. Orangnya sangat belagu dan tidak pernah rapi kalau
memakai seragam. Lalu kalau yang memakai jaket itu namanya Yisoo, selalu pintar
dan selalu nomor satu kalau urusan menjahilin orang lain. Lalu yang sedang
memakai headset itu namanya, Taemin, dia itu orangnya yang paling pede dan suka
sekali menggoda anak kelas sepuluh. Yisoo itu anaknya pemilik sekolah ini, dan
ia sangat manja. Mereka bertiga itu selalu merasa kalau hanya merekalah yang paling
ganteng di sekolah ini. Dan mereka juga sangat di gemari oleh cewek-cewek di
sekolah ini. Itu membuat mereka tambah tinggi derajatnya. Dan satu lagi, mereka
akan terus menjahilin anak-anak yang berani melawan mereka,” Jihyun menjelaskan panjang lebar.
“Ya ampun, mereka itu bodoh sekali.
Buat apa menggemari cowok-cowok belagu seperti mereka itu,” ujar Hyera.
“Sama, aku juga punya pikiran yang
sama denganmu,” ujar Jihyun.
♪♪♪
Teeeeettt... Bel pulang berbunyi.
“Jihyun, kau pulang lah lebih dulu. Sepertinya
aku meninggalkan bukuku di kelas,” ujar Hyera.
“Ya, baiklah,” ujar Jihyun.
Hyera pun segera ke kelasnya untuk mengambil bukunya.
Saat akan kembali pulang, Hyera tidak sengaja menabrak Ilwoo lagi.
“Hei! Kau lagi, kau lagi! Kenapa kau
selalu saja menabrakku. Kau tidak tau kita ini siapa ya!” ujar Ilwoo.
“Kau tau, kita ini cowok-cowok
paling ganteng di sekolah ini,” ujar Taemin.
“Ahh, sebentar lagi juga kau akan
menggemari kami,” ujar Yisoo.
“Hei! Kau pikir mentang-mentang kau
itu anak yang punya sekolah kalian lalu berkuasa begitu saja di sekolah ini,”
ujar Hyera.
“Oh, jelas sekali iya. Kami ini
ganteng, dan pantas jika kami yang berkuasa di sekolah ini,” ujar Taemin sambil
merapikan rambutnya.
“Hei!! Kalian itu tidak ganteng sama
sekali. Wajah kalian memuakkan dan membuatku mual. Sudahlah tidak usah bangga
kalian,” ujar Hyera, lalu dia meninggalkan Ilwoo dan teman-temannya.
“Hei kau berani sekali ya, dasar
anak kampung!” ujar Ilwoo.
“Sudahlah Ilwoo, kita jahilin saja
dia seperti anak-anak lain yang melawan kita,” ujar Taemin.
“Benar juga yang kau bilang. Haha,”
ujar Ilwoo.
♪♪♪
Besok paginya, Hyera datang telat ke sekolah, karena ia kesiangan
bangunnya. Ia pun dihukum untuk membersihkan koridor dan anak tangga.
Ketika Hyera sedang mengepel anak tangga, Ilwoo dan teman-temannya juga
melewati tangga.
“Eh coba lihat ini. Siapa yang
sedang mengepel ini? Wah ternyata ini si anak kampung, aku sudah tau ini pasti
akan kau kerjakan. Karena hanya pekerjaan ini yang pantas untuk anak kampung sepertimu itu. Haha,” ejek
Ilwoo.
Taemin dan Yisoo tertawa, namun Hyera tidak mendengarkan kata-kata mereka.
Saat mereka akan jalan, Ilwoo dengan sengaja menendang ember di samping
Hyera, sehingga airnya tumpah. Hyera sangat marah dan langsung saja menarik
jaket yang sedang dibawa Ilwoo, melemparkannya ke tumpahan air tadi dan
menginjak-injak sampai basah dan kotor.
“Hei! Kau ini sudah gila ya! Apa kau
tidak tahu berapa harga jaketku itu! Kau ini benar-benar berani sekali ya!”
teriak Ilwoo dan dia sangat marah.
“Aku tidak tau dan aku tidak mau
tau! Kau yang lebih dulu mencari masalah denganku. Jangan pernah mencoba
mengganggu ku lagi!” ujar Hyera dan lalu pergi.
Taemin dan Yisoo sangat kaget sampai mereka tertegun. Mereka tidak
menyangka ada anak baru yang berani sekali melawan mereka. Ilwoo terlihat sangat
marah dan wajahnya juga merah.
♪♪♪
Saat jam istirahat, Hyera sedang sendirian di kelasnya. Ilwoo tiba-tiba
masuk dan melemparkan jaketnya tadi ke meja Hyera.
“Cuci jaketku!! Kau yang sudah
membuatnya kotor, dan kau yang harus mencucinya!!” teriak Ilwoo.
“Tidak mau! Aku tidak akan pernah
mau mencuci jaketmu!” ujar Hyera dengan nada yang tinggi juga.
Hyera mengambil jaket Ilwoo dan melemparkannya ke tempat sampah, lalu ia pergi meninggalkan kelas dan membiarkan
Ilwoo sendirian.
Ilwoo sangat marah, baru kali ini ada anak yang berani sekali melawannya.
Tiba-tiba ia melihat ada dompet yang tergeletak begitu saja di atas meja. Ide
jahat pun muncul, Ilwoo langsung memasukkan dompet ke tas Hyera.
Waktu istirahat pun selesai, anak yang dompetnya dimasukkan ke tas Hyera
tadi mulai kecarian dompetnya. Bu Guru pun memutuskan untuk memeriksa satu
persatu tas mereka. dan dompetnya ditemukan di tas Hyera. Hyera pun dibawa ke
kantor dan terancam akan dikeluarkan dari sekolah.
Namun, Jihyun membantu berbicara dengan guru dan Kepala Sekolah. Karena Hyera
termasuk orang yang mampu, tidak mungkin ia mencuri. Hyera pun tidak jadi
dikeluarkan dari sekolah. Tapi Hyera juga belum bebas dari hukumannya. Hyera
dihukum selama 3 hari berturut-turut untuk hormat bendera ditengah lapangan
pada jam 12 siang.
Di dalam hati, Hyera sangat yakin kalo ini semua perbuatannya Ilwoo.
Pulang sekolah, Hyera keluar dari kelasnya lebih dulu dan segera berlari
menuju mobil Ilwoo. Hyera pun mengempeskan keempat ban mobil Ilwoo. Setelah
itu, Hyera pun segera pulang.
Ilwoo, Taemin dan Yisoo sangat kaget melihat ke empat ban mobil Ilwoo
kempes. Ilwoo juga sangat marah.
♪♪♪
Besok paginya, Hyera membawa mobil ke sekolah, karena Papa dan Mama pergi
bertugas lagi ke luar kota. Maka, ia pun diijinkan untuk megendarai mobil.
Saat Hyera akan memarkirkan mobilnya diparkiran, Ilwoo, Taemin dan Yisoo
kaget sekali. Mereka saja belum punya mobil keluaran baru yang sangat terkenal
seperti itu, masa’ orang lain sudah punya. Mereka penasaran sekali siapa yang
membawa mobil itu.
Dan mereka lebih kaget lagi, saat tau ternyata Hyera yang keluar dari mobil
itu. Ternyata Hyera bukan anak kampung seperti yang mereka pikir. Mereka pun
mencari tau tentang Hyera, dan akhirnya mereka tau kalau Hyera itu pindahan
dari Ausi. Mereka saja belum pernah sekolah sampai sejauh itu.
Siang harinya, pada jam 12 tepat, Hyera menjalani hukumannya di tengah lapangan.
Ilwoo datang dan mengejek-ejek Hyera dengan penuh semangat. Tapi, Hyera sama
sekali tidak mempedulikan kehadiran Ilwoo. Ilwoo pun menjadi kesal karena tidak
di gubris sama sekali, lalu ia pergi meninggalkan Hyera.
Hyera berpikir bagaimana caranya untuk mengerjai Ilwoo lagi.
Pulang sekolah, semuanya sudah dipersiapkan Hyera dengan rapi di tangga.
Yang ditunggu-tunggu akhirnya lewat juga. Ilwoo, Taemin dan Yisoo terjatuh saat
melewati tangga. Dari atas pun tumpah cat berwarna warni ke arah mereka. dan
membuat mereka tampak lebih berwarna. Hyera mengintip dari jauh sambil tertawa.
Sedangkan Ilwoo, Taemin dan Yisoo malu dan marah sekali.
♪♪♪
Ini hari ketiga
Hyera dihukum, hari juga ia tampak tidak sehat, wajahnya sangat pucat.
“Hyera, kau tidak apa-apa menjalani hukuman mu
lagi? Wajahmu pucat sekali,” ujar Jihyun.
“Tidak apa-apa Jihyun, kau tenang saja,” ujar
Hyera.
Saat Hyera
menjalani hukumannya, Ilwoo datang untuk mengganggu Hyera lagi. Sekalian untuk
balas dendam yang kemarin, karena Ilwoo sangat yakin kalau semua itu perbuatan
Hyera.
“Panas sekali hari ini, enak sekali kalau
minum air dingin seperti ini. Apa kau mau?” ujar Ilwoo sambil menawarkan
sebotol air.
Hyera tidak
menghiraukannya. Ilwoo pun menumpahkan air itu di depan Hyera. Namun, tiba-tiba
saja Hyera pingsan. Ilwoo kaget dan bingung harus melakukan apa. Ilwoo pun
menganggkat Hyera ke UKS.
Tidak lama kemudian Hyera sadar dari pingsannya. Dia melihat Ilwoo
disampingnya.
“Apa yang kau lakukan di sini?” ujar
Hyera.
“Aku tadi yang menyelamatkanmu saat
kau pingsan tadi, harusnya kau berterima kasih padaku,” ujar Ilwoo.
“Kenapa kau menyelamatkanku? Aku
tidak membutuhkan bantuan dari orang sepertimu!” ujar Hyera.
“Kau ini sudah ditolong bukannya
mengucapkan terima kasih,” ujar Ilwoo.
“Harusnya, orang sepertimu dan
teman-temanmu tidak usah hidup saja! Temanmu Yisoo memang anak yang punya
sekolah ini, tapi itu bukan berarti kau dan teman-temanmu seenaknya berkuasa di
sekolah ini! Mengerjai anak-anak lain yang tidak menuruti perintah kalian. Bagaimana
kalau kau yang ada di posisi mereka. Kalau tindakanmu dan teman-temanmu seperti
ini terus, maka keadaan bisa saja berbalik kepada kalian suatu saat nanti!”
ujar Hyera lalu meninggalkan Ilwoo sendirian.
Ilwoo hanya terdiam.
Pulang sekolah,
Ketika Hyera akan pulang di depan ada Ilwoo yang sedang menyebrang jalan.
Namun, dari kejauhan ada motor yang sedanng ngebut. Hyera pun keluar dari
mobilnya dan mencoba teriak memanggil Ilwoo. Tapi, ternyata Ilwoo memakai
headset. Motornya semakin mendekat, Hyera tidak punya pilihan lain, Hyera pun
mendorong Ilwoo ke pinggir. Tapi, Hyera yang jadinya ketabrak.
Ilwoo sangat kaget, ia juga sangat kaget melihat Hyera sedah tergeletak di
aspal. Ilwoo langsung membawa Hyera ke rumah sakit.
Di rumah sakit, Ilwoo menghubungi Jihyun juga Taemin dan Yisoo.
Beberapa saat kemudian, Taemin, Yisoo dan Jihun datang bersamaan. Ilwoo pun
menceritakan semua kejadiannya pada mereka. Ilwoo merasa punya hutang nyawa
sama Hyera.
Ilwoo menyuruh Jihyun untuk menghubungi orang tua Hyera. Jihyun pun
menceritakan semuanya tentang Hyera, kalau Hyera itu termasuk anak yang
kekurangan perhatian orang tuanya.
Beberapa saat kemudian, Hyera sadar dari komanya. Ilwoo, Jihyun, Taemin dan
Yisoo melihat keadaan Hyera.
“Hyera, kau sudah siuman. Aku harap kau
baik-baik saja. Terima kasih telah menyelamatkan nyawaku. Aku berhutang padamu
Hyera,” ujar Ilwoo.
“Hyera bagaimana keadaanmu?” tanya
Jihyun.
“Aku tidak apa-apa kok Jihyun, kau
tenang saja. Iya, kau tidak usah berterima kasih seperti itu kepadaku Ilwoo,”
ujar Hyera.
“Maafkan aku dan teman-temanku ya
Hyera, karena sering mengerjaimu, itu semua perbuatan kami,” ujar Ilwoo.
“Iya, aku sudah memaafkannya.
Maafkan perbuatanku jua, ban kempes, cat-cat tumpah, itu semua perbuatanku,”
ujar Hyera.
“Sekarang kami berjanji tidak akan
sok berkuasa lagi di sekolah, sok hebat, dan menjahilin anak-anak lagi,” ujar
Yisoo.
“Iya, aku juga akan berhenti
berpidato tentang kegantenganku di sekolah, walaupun sebenarnya aku ini memang
ganteng sekali,” ujar Taemin.
“Baguslah kalau begitu. Aku senang
melihat kalian akan berubah seperti ini. Jihyun, Mama dan Papaku tidak datang
ya?” ujar Hyera.
“Tidak Hyera, mereka tidak bisa
dihubungi,” ujar Jihyun.
“Kata Jihyun, kau itu anak yang
kesepian ya. Kau tenang saja kita semua akan menjadi temanmu, dan kita akan
seperti keluargamu kok,” ujar Ilwoo.
“Iya, dan jika kau butu bantuan,
tidak usah segan-segan, kami siap membantumu,” ujar Yisoo.
“Wah terima kasih, aku tidak
menyangka kalian akan sebaik ini,” ujar Hyera sambil tersenyum.
Mereka berlima pun menjadi teman dan selau kompak kemana pun dan dimana
pun. Mereka benar-benar selalu bersama, saling membantu seperti layaknya
keluarga.
TAMAT
0 komentar:
Posting Komentar