Selamat Datang di Blognya Mahasiswa Iseng
Loading
Home » » Namanya Juga SMA

Namanya Juga SMA

Written By Ammar Aiman on Sabtu, 19 Mei 2012 | 00.52


Namanya Juga SMA
Karya : Iin Afrina
Hari ini hari pertama Hyera datang ke sekolah barunya. Kedua orang tua Hyera adalah orang yang sangat sibuk dan selalu pindah-pindah tugas. Karena Hyera anak satu-satunya, maka ia pun ikut juga pindah bersama orang tuanya. Tapi setelah ini, dia tidak akan ikut pindah lagi, karena sangat susah mengurus sekolah Hyera, dan itu membuatnya jadi banyak ketinggalan pelajaran.
Brukk!! Hyera tidak sengaja menabrak anak yang berdiri di depannya. Hyera pergi saja dan tidak peduli dengan anak tadi.
 “Hei! Kau ini sudah menabrakku, malah pergi saja! Tidak bisa minta maaf ya?” ujar anak tadi, ia bernama Ilwoo.
 “Kenapa harus minta maaf, aku tidak salah apa-apa. Aku tidak akan menabrakmu, jika kau tidak berdiri seenaknya di koridor dan menghalangi jalanku,” ujar Hyera dengan muka tanpa ekspresi.
 “Hei kau ini anak baru ya! Tidak tau siapa kita, berani sekali berbicara seperti itu dengan ku!” ujar Ilwoo.
 “Kalau iya kenapa? Kau keberatan?” ujar Hyera dan ia pun pergi meninggalkan Ilwoo dan teman-temannya.
 “Hei kau!” ujar Ilwoo.
 “Sudahlah, dia itu anak baru, nanti juga dia akan menyesal karna telah berbuat seperti itu pada kita,” ujar Yisoo.
Teeeet, waktunya istirahat. Hyera hanya duduk di kursi sendirian. Jihyun datang dan menemani Hyera.
 “Hai Hyera, kenalkan aku Jihyun. Oh ya, kau pindahan dari mana?” ujar Jihyun.
 “Aku pindahan dari Ausi,” ujar Hyera.
 “Apa kau tinggal di sana? Lalu kenapa bisa bahasa Indonesiamu lancar sekali?” tanya Jihyun.
 “Tidak, aku hanya 3 bulan disana. Papa dan Mama ku hanya bertugas di sana. Aku boleh tau, kenapa mereka yang disana itu dikerumuni cewek-cewek begitu?” tanya Hyera.
 “Oh mereka. Lihat, cowok yang duduk di kursi sambil menaikkan kakinya itu  namanya Ilwoo. Orangnya sangat belagu dan tidak pernah rapi kalau memakai seragam. Lalu kalau yang memakai jaket itu namanya Yisoo, selalu pintar dan selalu nomor satu kalau urusan menjahilin orang lain. Lalu yang sedang memakai headset itu namanya, Taemin, dia itu orangnya yang paling pede dan suka sekali menggoda anak kelas sepuluh. Yisoo itu anaknya pemilik sekolah ini, dan ia sangat manja. Mereka bertiga itu selalu merasa kalau hanya merekalah yang paling ganteng di sekolah ini. Dan mereka juga sangat di gemari oleh cewek-cewek di sekolah ini. Itu membuat mereka tambah tinggi derajatnya. Dan satu lagi, mereka akan terus menjahilin anak-anak yang berani melawan mereka,”  Jihyun menjelaskan panjang lebar.
 “Ya ampun, mereka itu bodoh sekali. Buat apa menggemari cowok-cowok belagu seperti mereka itu,” ujar Hyera.
 “Sama, aku juga punya pikiran yang sama denganmu,” ujar Jihyun.
♪♪♪

Teeeeettt... Bel pulang berbunyi.
 “Jihyun, kau pulang lah lebih dulu. Sepertinya aku meninggalkan bukuku di kelas,” ujar Hyera.
 “Ya, baiklah,” ujar Jihyun.
Hyera pun segera ke kelasnya untuk mengambil bukunya.
Saat akan kembali pulang, Hyera tidak sengaja menabrak Ilwoo lagi.
 “Hei! Kau lagi, kau lagi! Kenapa kau selalu saja menabrakku. Kau tidak tau kita ini siapa ya!” ujar Ilwoo.
 “Kau tau, kita ini cowok-cowok paling ganteng di sekolah ini,” ujar Taemin.
 “Ahh, sebentar lagi juga kau akan menggemari kami,” ujar Yisoo.
 “Hei! Kau pikir mentang-mentang kau itu anak yang punya sekolah kalian lalu berkuasa begitu saja di sekolah ini,” ujar Hyera.
 “Oh, jelas sekali iya. Kami ini ganteng, dan pantas jika kami yang berkuasa di sekolah ini,” ujar Taemin sambil merapikan rambutnya.
 “Hei!! Kalian itu tidak ganteng sama sekali. Wajah kalian memuakkan dan membuatku mual. Sudahlah tidak usah bangga kalian,” ujar Hyera, lalu dia meninggalkan Ilwoo dan teman-temannya.
 “Hei kau berani sekali ya, dasar anak kampung!” ujar Ilwoo.
 “Sudahlah Ilwoo, kita jahilin saja dia seperti anak-anak lain yang melawan kita,” ujar Taemin.
 “Benar juga yang kau bilang. Haha,” ujar Ilwoo.
♪♪♪

Besok paginya, Hyera datang telat ke sekolah, karena ia kesiangan bangunnya. Ia pun dihukum untuk membersihkan koridor dan anak tangga.
Ketika Hyera sedang mengepel anak tangga, Ilwoo dan teman-temannya juga melewati tangga.
 “Eh coba lihat ini. Siapa yang sedang mengepel ini? Wah ternyata ini si anak kampung, aku sudah tau ini pasti akan kau kerjakan. Karena hanya pekerjaan ini yang pantas  untuk anak kampung sepertimu itu. Haha,” ejek Ilwoo.
Taemin dan Yisoo tertawa, namun Hyera tidak mendengarkan kata-kata mereka.
Saat mereka akan jalan, Ilwoo dengan sengaja menendang ember di samping Hyera, sehingga airnya tumpah. Hyera sangat marah dan langsung saja menarik jaket yang sedang dibawa Ilwoo, melemparkannya ke tumpahan air tadi dan menginjak-injak sampai basah dan kotor.
 “Hei! Kau ini sudah gila ya! Apa kau tidak tahu berapa harga jaketku itu! Kau ini benar-benar berani sekali ya!” teriak Ilwoo dan dia sangat marah.
 “Aku tidak tau dan aku tidak mau tau! Kau yang lebih dulu mencari masalah denganku. Jangan pernah mencoba mengganggu ku lagi!” ujar Hyera dan lalu pergi.
Taemin dan Yisoo sangat kaget sampai mereka tertegun. Mereka tidak menyangka ada anak baru yang berani sekali melawan mereka. Ilwoo terlihat sangat marah dan wajahnya juga merah.
♪♪♪

Saat jam istirahat, Hyera sedang sendirian di kelasnya. Ilwoo tiba-tiba masuk dan melemparkan jaketnya tadi ke meja Hyera.
 “Cuci jaketku!! Kau yang sudah membuatnya kotor, dan kau yang harus mencucinya!!” teriak Ilwoo.
 “Tidak mau! Aku tidak akan pernah mau mencuci jaketmu!” ujar Hyera dengan nada yang tinggi juga.
Hyera mengambil jaket Ilwoo dan melemparkannya ke tempat sampah, lalu  ia pergi meninggalkan kelas dan membiarkan Ilwoo sendirian.
Ilwoo sangat marah, baru kali ini ada anak yang berani sekali melawannya. Tiba-tiba ia melihat ada dompet yang tergeletak begitu saja di atas meja. Ide jahat pun muncul, Ilwoo langsung memasukkan dompet ke tas Hyera.

Waktu istirahat pun selesai, anak yang dompetnya dimasukkan ke tas Hyera tadi mulai kecarian dompetnya. Bu Guru pun memutuskan untuk memeriksa satu persatu tas mereka. dan dompetnya ditemukan di tas Hyera. Hyera pun dibawa ke kantor dan terancam akan dikeluarkan dari sekolah.
Namun, Jihyun membantu berbicara dengan guru dan Kepala Sekolah. Karena Hyera termasuk orang yang mampu, tidak mungkin ia mencuri. Hyera pun tidak jadi dikeluarkan dari sekolah. Tapi Hyera juga belum bebas dari hukumannya. Hyera dihukum selama 3 hari berturut-turut untuk hormat bendera ditengah lapangan pada jam 12 siang.
Di dalam hati, Hyera sangat yakin kalo ini semua perbuatannya Ilwoo.
Pulang sekolah, Hyera keluar dari kelasnya lebih dulu dan segera berlari menuju mobil Ilwoo. Hyera pun mengempeskan keempat ban mobil Ilwoo. Setelah itu, Hyera pun segera pulang.
Ilwoo, Taemin dan Yisoo sangat kaget melihat ke empat ban mobil Ilwoo kempes. Ilwoo juga sangat marah.
♪♪♪

Besok paginya, Hyera membawa mobil ke sekolah, karena Papa dan Mama pergi bertugas lagi ke luar kota. Maka, ia pun diijinkan untuk megendarai mobil.
Saat Hyera akan memarkirkan mobilnya diparkiran, Ilwoo, Taemin dan Yisoo kaget sekali. Mereka saja belum punya mobil keluaran baru yang sangat terkenal seperti itu, masa’ orang lain sudah punya. Mereka penasaran sekali siapa yang membawa mobil itu.
Dan mereka lebih kaget lagi, saat tau ternyata Hyera yang keluar dari mobil itu. Ternyata Hyera bukan anak kampung seperti yang mereka pikir. Mereka pun mencari tau tentang Hyera, dan akhirnya mereka tau kalau Hyera itu pindahan dari Ausi. Mereka saja belum pernah sekolah sampai sejauh itu.
Siang harinya, pada jam 12 tepat, Hyera menjalani hukumannya di tengah lapangan. Ilwoo datang dan mengejek-ejek Hyera dengan penuh semangat. Tapi, Hyera sama sekali tidak mempedulikan kehadiran Ilwoo. Ilwoo pun menjadi kesal karena tidak di gubris sama sekali, lalu ia pergi meninggalkan Hyera.
Hyera berpikir bagaimana caranya untuk mengerjai Ilwoo lagi.
Pulang sekolah, semuanya sudah dipersiapkan Hyera dengan rapi di tangga. Yang ditunggu-tunggu akhirnya lewat juga. Ilwoo, Taemin dan Yisoo terjatuh saat melewati tangga. Dari atas pun tumpah cat berwarna warni ke arah mereka. dan membuat mereka tampak lebih berwarna. Hyera mengintip dari jauh sambil tertawa. Sedangkan Ilwoo, Taemin dan Yisoo malu dan marah sekali.
♪♪♪

Ini hari ketiga Hyera dihukum, hari juga ia tampak tidak sehat, wajahnya sangat pucat.
 “Hyera, kau tidak apa-apa menjalani hukuman mu lagi? Wajahmu pucat sekali,” ujar Jihyun.
 “Tidak apa-apa Jihyun, kau tenang saja,” ujar Hyera.
Saat Hyera menjalani hukumannya, Ilwoo datang untuk mengganggu Hyera lagi. Sekalian untuk balas dendam yang kemarin, karena Ilwoo sangat yakin kalau semua itu perbuatan Hyera.
 “Panas sekali hari ini, enak sekali kalau minum air dingin seperti ini. Apa kau mau?” ujar Ilwoo sambil menawarkan sebotol air.
Hyera tidak menghiraukannya. Ilwoo pun menumpahkan air itu di depan Hyera. Namun, tiba-tiba saja Hyera pingsan. Ilwoo kaget dan bingung harus melakukan apa. Ilwoo pun menganggkat Hyera ke UKS.
Tidak lama kemudian Hyera sadar dari pingsannya. Dia melihat Ilwoo disampingnya.
 “Apa yang kau lakukan di sini?” ujar Hyera.
 “Aku tadi yang menyelamatkanmu saat kau pingsan tadi, harusnya kau berterima kasih padaku,” ujar Ilwoo.
 “Kenapa kau menyelamatkanku? Aku tidak membutuhkan bantuan dari orang sepertimu!” ujar Hyera.
 “Kau ini sudah ditolong bukannya mengucapkan terima kasih,” ujar Ilwoo.
 “Harusnya, orang sepertimu dan teman-temanmu tidak usah hidup saja! Temanmu Yisoo memang anak yang punya sekolah ini, tapi itu bukan berarti kau dan teman-temanmu seenaknya berkuasa di sekolah ini! Mengerjai anak-anak lain yang tidak menuruti perintah kalian. Bagaimana kalau kau yang ada di posisi mereka. Kalau tindakanmu dan teman-temanmu seperti ini terus, maka keadaan bisa saja berbalik kepada kalian suatu saat nanti!” ujar Hyera lalu meninggalkan Ilwoo sendirian.
Ilwoo hanya terdiam.
Pulang sekolah,
Ketika Hyera akan pulang di depan ada Ilwoo yang sedang menyebrang jalan. Namun, dari kejauhan ada motor yang sedanng ngebut. Hyera pun keluar dari mobilnya dan mencoba teriak memanggil Ilwoo. Tapi, ternyata Ilwoo memakai headset. Motornya semakin mendekat, Hyera tidak punya pilihan lain, Hyera pun mendorong Ilwoo ke pinggir. Tapi, Hyera yang jadinya ketabrak.
Ilwoo sangat kaget, ia juga sangat kaget melihat Hyera sedah tergeletak di aspal. Ilwoo langsung membawa Hyera ke rumah sakit.
Di rumah sakit, Ilwoo menghubungi Jihyun juga Taemin dan Yisoo.
Beberapa saat kemudian, Taemin, Yisoo dan Jihun datang bersamaan. Ilwoo pun menceritakan semua kejadiannya pada mereka. Ilwoo merasa punya hutang nyawa sama Hyera.
Ilwoo menyuruh Jihyun untuk menghubungi orang tua Hyera. Jihyun pun menceritakan semuanya tentang Hyera, kalau Hyera itu termasuk anak yang kekurangan perhatian orang tuanya.
Beberapa saat kemudian, Hyera sadar dari komanya. Ilwoo, Jihyun, Taemin dan Yisoo melihat keadaan Hyera.
 “Hyera, kau sudah siuman. Aku harap kau baik-baik saja. Terima kasih telah menyelamatkan nyawaku. Aku berhutang padamu Hyera,” ujar Ilwoo.
 “Hyera bagaimana keadaanmu?” tanya Jihyun.
 “Aku tidak apa-apa kok Jihyun, kau tenang saja. Iya, kau tidak usah berterima kasih seperti itu kepadaku Ilwoo,” ujar Hyera.
 “Maafkan aku dan teman-temanku ya Hyera, karena sering mengerjaimu, itu semua perbuatan kami,” ujar Ilwoo.
 “Iya, aku sudah memaafkannya. Maafkan perbuatanku jua, ban kempes, cat-cat tumpah, itu semua perbuatanku,” ujar Hyera.
 “Sekarang kami berjanji tidak akan sok berkuasa lagi di sekolah, sok hebat, dan menjahilin anak-anak lagi,” ujar Yisoo.
 “Iya, aku juga akan berhenti berpidato tentang kegantenganku di sekolah, walaupun sebenarnya aku ini memang ganteng sekali,” ujar Taemin.
 “Baguslah kalau begitu. Aku senang melihat kalian akan berubah seperti ini. Jihyun, Mama dan Papaku tidak datang ya?” ujar Hyera.
 “Tidak Hyera, mereka tidak bisa dihubungi,” ujar Jihyun.
 “Kata Jihyun, kau itu anak yang kesepian ya. Kau tenang saja kita semua akan menjadi temanmu, dan kita akan seperti keluargamu kok,” ujar Ilwoo.
 “Iya, dan jika kau butu bantuan, tidak usah segan-segan, kami siap membantumu,” ujar Yisoo.
 “Wah terima kasih, aku tidak menyangka kalian akan sebaik ini,” ujar Hyera sambil tersenyum.

Mereka berlima pun menjadi teman dan selau kompak kemana pun dan dimana pun. Mereka benar-benar selalu bersama, saling membantu seperti layaknya keluarga.
                                                                                                                  

TAMAT

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Anda Adalah Orang Yang Ke-

Followers

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blognya Manusia Iseng - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger